Ad image

Liben Temanku Lima Benua, Pelukis Klaten Memukau Makau

DesaKlaten.com
2 Min Read

Gadis berusia 17 tahun asal Klaten, Jawa Tengah, itu namanya Temanku Lima Benua akrab disapa Liben. Bakatnya melukis memukau masyarakat Makau.

Makau –  Gadis berusia 17 tahun asal Klaten, Jawa Tengah, itu namanya Temanku Lima Benua akrab disapa Liben. Bakatnya melukis memukau masyarakat Makau.

Temanku Lima Benua. Rangkaian kata yang tidak biasa dipakai untuk nama orang. Terdengar asing di telinga.

Hidayati 49 tahun, ibunda Liben, mengatakan nama putrinya itu merupakan pemberian dari sastrawan WS Rendra.

“Beliau sahabat suami saya,” ujar Hidayati kepada Antara di Makau, Minggu, 22 September 2019.

Ia bercerita ayah Liben sehari-hari bekerja sebagai pembuat patung taman.

Liben siswi SMA Negeri 3 Klaten, menjadi bintang di Festival Kuliner dan Budaya Nusantara di Makau.

 

Ini pengalaman pertama saya ke luar negeri.

Liben datang bersama ibundanya, memenuhi undangan khusus dari Konsulat Jenderal RI di Hong Kong dalam acara yang digelar di Taipa House Museum, Makau, pada 20-22 September 2019.

“Ini pengalaman pertama saya ke luar negeri,” kata Liben.

Liben melukis sketsa wajah para pengunjung festival. Ia memberikan hasil lukisan sketsa kepada pengunjung secara cuma-cuma.

“Pada hari pertama pameran ini ada sekitar 150 orang yang saya lukis,” kata Liben.

Sebelumnya, Liben melakukan hal sama di Taman Victoria Hong Kong. Di taman yang tidak jauh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia, ia melukis sketsa beberapa wajah para buruh migran asal Indonesia.

Ibundanya, mengatakan Liben sudah melukis 459 orang di Hongkong sejak Minggu, 16 September 2019.

Ia menceritakan putrinya sudah beberapa kali menggelar pameran tunggal dan yang terakhir di Museum Nasional Jakarta. Namun baru kali ini putri sematawayangnya itu mendapatkan kesempatan ke luar negeri.

 

Sumber: Tagar.id

Share This Article
Follow:
DesaKlaten.com adalah sebuah blog sederhana yang berisi informasi dari berbagai media online yang kami sajikan kembali dengan tujuan untuk mengingatkan kembali akan harmonisasi sebuah desa yang penuh dengan Anugerah Tuhan YME.