Tarik Investor, Pemdes Ponggok Hadirkan The Honduras: Destinasi Wisata Baru di Klaten
Pemerintah Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten menghadirkan destinasi wisata baru bernama The Honduras.
Tempat wisata ini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan saat berkunjung ke Desa Ponggok, yang dikenal akan wisata airnya seperti Umbul Ponggok, Besuki hingga Sigedang.
Menariknya, dalam mengembangkan objek wisata baru itu, Pemdes Ponggok menarik investor dari luar.
Harapannya hal ini bisa mempercepat pembangunan wisata di Ponggok sehingga tidak hanya tergantung dengan APBDes.
“Ini merupakan bentuk kolaborasi dari pemerintah desa dengan swasta untuk pengembangan pariwisata di Ponggok. Kolaborasi ini sebenarnya kreatifitas dari kami. Dimana The Honduras ini melengkapi wisata di Ponggok,” jelas Kepala Desa Ponggok Junaedi Mulyono ditemui saat pembukaan wisata The Honduras, Sabtu (8/6/2024).
Lebih lanjut, Junaedi menjelaskan, pariwisata di Ponggok sangat terdampak dari Pandemi Covid-19 lalu.
Hal itu yang mendorong pemdes melakukan kolaborasi dengan menggandeng investor dalam pengembangan pariwisatanya.
“Harapannya kerjasama dengan pihak ketiga ini, kita akan lebih variatif dalam menawarkan wisata di Desa Ponggok ini. Untuk di The Honduras ini ada outbond, kolam renang anak hingga bioskop virtual reality 3D yang pertama ada di Klaten,” tambah Junaedi.
Baca Juga: Melirik Wisata Religi Makam Sunan Pandanaran di Bayat, Klaten: Selalu Ramai Peziarah dari Berbagai Daerah
The Honduras menempati lahan milik investor dan tanah kas desa dengan luas mencapai 1 hektar.
Lokasinya tepat di pinggir dari jalan poros desa sehingga mudah diakses para wisatawan yang hendak berkunjung.
The Honduras ini menjadi objek wisata kelima yang hadir di Desa Ponggok.
Ada pun tiket masuk ke The Honduras bagi pengunjung yakni Rp 10.000 per orang. Sedangkan bagi hendak menikmati wahana seperi keranjang sultan dan bioskop virtual reality 3D cukup membayar Rp 10.000 per orang.
“Dikarenakan The Honduras ini merupakan hasil kolaborasi sehingga kami banyak belajar terkait standarisasi pariwisata. Mulai dari sumber daya manusia (SDM), tata Kelola, fasilitas hingga resto. Jadi ajang edukasi wisata di Ponggok ini bagus sekali,” tambah Junaedi.
Junaedi mengungkapkan, hasil kerjasama dengan pihak swasta itu, juga mengatur kaitannya 50 persen karyawan berasal dari Desa Ponggok. Ditambah pemberdayaan UMKM hingga pemasukan sebagai pendapatan asli desa (PADes).
“Harapannya dengan adanya The Honduras ini kaitannya pemberdayaan terhadap tenaga kerja. Termasuk meningkatkan PADes hingga mampu melengkapi pariwisata di Ponggok ini. Termasuk memperbarui SDM-nya, karena beda yang dikelola oleh badan usaha milik desa (BUMDes) atau kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dengan swasta itu beda. Saya yakin punya kelebihan tersendiri,” ujar Junaedi.
Sementara itu, Direktur Opersional The Honduras Joko Winarno menjelaskan bahwa destinasi yang dikembangkan merupakan wisata keluarga dan outbond.
Selain itu, The Honduras juga mengusung konsep wisata edukasi bagi para pelajar dengan beragam kegiatan.
“Kami memberikan sesuatu yang beda di The Honduras ini dengan menghadirkan tujuh wahana. Seperti wahana atraksi keranjang sultan dengan panjang 450 meter dan ketinggian 6 meter. Kemudian ada skywalk, resto, kolam renang, bioskop virtual reality 3D dan outbond,” ujar Joko.(ren)
sumber: https://radarsolo.jawapos.com/