KLATEN – Dalam upaya bersama menurunkan angka stunting, PT Tirta Investama-Pabrik Klaten bermitra dengan Lembaga Shind Jogja menggelar Bimtekbagi calon pengantin di Kecamatan Polanharjo.
Bimtek tersebut diikuti oleh 17 pasang calon pengantin yang akan menikah di bulan November-Desember 2024. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari KUA, Puskesmas Polanharjo, dan petugas lapangan PLKB untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang, persiapan kehamilan yang matang, serta perawatan bayi baru lahir.
Harapannya, calon pengantin yang mengikuti bimtek ini dapat menjadi agen perubahan dalam keluarga dan lingkungannya untuk mencegah stunting.
Dijelaskan, empat pilar perkawinan adalah pasangan suami istri yang saling melengkapi, ikatan perkawinan yang kokoh, sikap saling berbuat baik, dan pengambilan keputusan melalui musyawarah.
Sementara dari Penyuluh Puskesmas Polanharjo, Bidan Harini SST memberikan materi tentang kesehatan reproduksi calon pengantin dalam rangka mencegah stunting.
Dia menjelaskan masa pranikah merupakan masa penting dalam kehidupan manusia di mana pria dan wanita perlu mempersiapkan diri baik fisik, mental, maupun psikososial.
Bimbingan Calon Pengantin merupakan sarana belajar bersama dengan cara tatap muka dan pemberian KIE mengenai kesehatan reproduksi secara komprehensif kepada calon pengantin yang akan memasuki gerbang pernikahan.
Upaya pencegahan stunting ini terjadi pada waktu yang lama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (1000 HPK ), mulai dari kandungan sampai dengan anak berusia 2 tahun, akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun.
Hal ini juga diperkuat penjelasan dari petugas Lapangan Keluarga Berencana, tentang syarat untuk menikah berkaitan dengan usia, persiapan fisik, persiapan gizi seimbang, ikut imunisasi lengkap yang disarankan petugas.
Sementara secara terpisah stakeholder relation management manager PT Tirta Investama-Pabrik Klaten, Rama Zakaria menyampaikan program CSR PT TIV mendukung pemerintah dalam menangani kasus stunting di kecamatan Polanharjo.
“Program perusahaann yang berkaitan dengan penanganan stunting meliputi aksi, edukasi serta kampanye kepada penerima manfaat baik di calon keluarga melalui pasangan pengantin, ibu hamil, dan kelompok balita, juga kepenguatan SDM ke kader posyandu sebagai garda depan penanganan stunting, seperti bimtek ke kader posyandu yang ada diwilayah sekitar perusahaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sumber: https://bisnis.espos.id/