Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Rabu (23/8) sore, mengunjungi Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk melihat tata kelola penyaluran program dana desa. Dalam kunjungannya tersebut, Sri Mulyani juga sempat berbincang-bincang dengan para pejabat pemerintah Desa Ponggok.
Dari hasil bincang-bincang, nampaknya Sri Mulyani terkesan dengan kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ponggok, Tirta Mandiri.
BUMDes tersebut sudah mampu meraup keuntungan hingga Rp 10,3 miliar di tahun 2016. Perlu diketahui, BUMDes dibentuk sebagai salah satu syarat penyaluran dana desa.
“Bagus sekali. Jadi dana desanya digunakan untuk meningkatkan aset produktif dari masyarakat di sini melalui BUMDes, pengelolaan desa wisata. Ini tentu luar biasa. Kita akan liat sebagai contoh yang berhasil,” ujar Sri Mulyani.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok, Joko Winarno, mengatakan Sri Mulyani pada saat berbincang-bincang dengan dirinya merasa penasaran mengenai pendapatan BUMDes Tirta Mandiri yang bisa mencapai miliaran rupiah.
“Tadi tanya soal bagaimana kinerja BUMDes Ponggok kok bisa menghasilkan pendapatan hingga miliaran rupiah, sampai bagaimana prosesnya,” imbuh Joko.
Kepada Sri Mulyani, Joko mendetailkan pendapatan BUMDes Tirta Mandiri mulai dari tahun 2015 hingga tahun 2017 yang menunjukkan peningkatan.
Pada tahun 2015 BUMDes Tirta Mandiri menargetkan pendapatan Rp 3,8 miliar, namun melesat hingga Rp 6,4 miliar
Kemudian di tahun 2016 BUMDes Tirta Mandiri menargetkan pendapatan Rp 9 miliar, namun lagi-lagi melebih target hingga Rp 10,3 miliar. Bahkan kini, menurut Joko, BUMDes Tirta Mandiri pada tahun 2017 menargetkan pendapatan hingga Rp 15 miliar dan hingga bulan Juli BUMDes telah meraup Rp 8,5 miliar.
Lantas Joko menjelaskan kepada Sri Mulyani, kiat-kiat sukses BUMDes mampu meraup untung hingga Rp 10,3 miliar. Menurutnya, untuk menghasilkan BUMDes yang baik harus melihat potensi yang ada di desa tersebut untuk dikembangkan menjadi suatu unit usaha masyarakat desa.
“Kita melihat bagaimana potensi desa, karena kita sudah lama mempunyai potensi pemandian Umbul Ponggok, maka kita kembangkan kita inovasi terus menjadi tempat wisata yang kekinian, kita juga sudah dilengkapi media sosial untuk proses promosi desa,” terang Joko.
Selain itu Joko juga selalu melibatkan semua pihak untuk bekerjasama dengan BUMDes, mulai dari masyarakat, pihak pemerintah, pihak swasta, hingga akademisi.
“Ada ahli dari UGM juga Profesor Gunawan membantu untuk pendayagunaan desa. Tugas pendamping untuk mendampingi dan mengarahkan program di Rencana Program Jangka Menengak Desa (RPJMDes) yang sudah kami lakukan di Ponggok,” pungkas Joko.
Sebagai informasi tugas BUMDes Tirta Mandiri Ponggok adalah mengelola sejumlah unit usaha, seperti Umbul Ponggok, toko desa, Ponggok Ciblon, gedung desa, simpan pinjam, kolam ikan. Dimana semuanya dikelola oleh masyarakat Desa Ponggok melalui BUMDes.
Sumber : https://kumparan.com/wiji-nurhayat/sri-mulyani-puji-desa-ponggok-di-klaten-yang-sukses-kelola-dana-desa