Ad image

Masuk Daerah Kemiskinan Ekstrem, Klaten Punya 18 Ribu Rumah Tak Layak Huni

DesaKlaten.com
3 Min Read

Klaten – Kabupaten Klaten menjadi salah satu dari 19 kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan kemiskinan ekstrem. Bupati Klaten Sri Mulyani menyebut, usai pandemi jumlah warga miskin di Klaten mencapai 158 ribu jiwa.
“Tercatat data terakhir ada 18.011 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang harus kita bangun. Ada 158 ribu jiwa mengalami kemiskinan dari hampir 1,4 juta jiwa masyarakat di Klaten,” jelas Bupati Klaten, Sri Mulyani saat memberikan arahan evaluasi zona integritas di pendapa Pemkab Klaten, Rabu (13/4/2022) siang.

Sri Mulyani menjelaskan, sesuai dengan surat edaran Kementerian Sekretariat Negara, ada 212 kabupaten/kota yang ditarget percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Di Jawa Tengah ada 19 kabupaten.

“Dari 212 itu Klaten masuk di dalamnya, masuk kemiskinan ekstrem. Dan di Jateng ada 19 daerah, termasuk Klaten sehingga membutuhkan kerja ekstra,” sambung Mulyani.

Dengan target itu, lanjutnya, diperlukan strategi, skenario dan langkah kebijakan yang tepat untuk menurunkan angka kemiskinan. Menurutnya, dibutuhkan ide gagasan besar untuk mencapai hal itu.

“Dibutuhkan ide gagasan besar, butuh kekompakan dan kebersamaan antar OPD untuk menurunkan angka kemiskinan. Di tahun 2022 saat Rakorlak, saya menginginkan kebijakan tahun 2022 adalah bagaimana kita berpihak pada yang mengalami kemiskinan,” papar Mulyani.

Mulai awal tahun ini, lanjutnya, akan dilakukan pendataan kemiskinan di Klaten. Sebab menurut Mulyani, tentu ada kenaikan akibat adanya pandemi COVID-19.

“Pandemi membawa dampak yang sangat luar biasa untuk ekonomi dan menambah angka kemiskinan di Kabupaten Klaten. Tercatat data terakhir 18.011 unit RTLH yang harus segera kita bangun sesuai kemampuan APBD,” jelas Mulyani.

Selain rehab RTLH, ucapnya, pengentasan kemiskinan akan didorong dengan kegiatan lain. Seperti jambanisasi dan pelatihan untuk masyarakat.

“Kita perbaiki RTLH, kita memperbaiki jambanisasi, angka stunting diturunkan, UMKM kita pihaki, angka pengangguran kita tekan dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Kita beri pelatihan yang mengalami pengangguran,” imbuh Mulyani.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) di web klatenkab.bps.go.id, tahun 2019 jumlah penduduk miskin 144.100 jiwa atau 12,28 persen. Tapi di tahun 2020 naik menjadi 151.830 jiwa atau 12,89 persen.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Klaten masuk daftar 19 daerah miskin ekstrem di Jawa Tengah. Bupati Klaten Sri Mulyani menyebut pihaknya akan bekerja ekstra untuk menangani kemiskinan.

“Ya kita kerja, kerja ekstra. Dengan Klaten masuk 19 daerah di Jawa Tengah dengan kemiskinan ekstrem,” kata Mulyani kepada wartawan saat ditanya terkait data baru daerah miskin ekstrem di Jateng, usai menyerahkan BLT bagi PKL dan warung di RSPD, Jumat (8/4).

Sumber: https://www.detik.com/jateng/berita/d-6030982/masuk-daerah-kemiskinan-ekstrem-klaten-punya-18-ribu-rumah-tak-layak-huni.

Share This Article
Follow:
DesaKlaten.com adalah sebuah blog sederhana yang berisi informasi dari berbagai media online yang kami sajikan kembali dengan tujuan untuk mengingatkan kembali akan harmonisasi sebuah desa yang penuh dengan Anugerah Tuhan YME.