Ad image

Info Harga Tiket Masuk River Tubing Watu Kapu Klaten, Lengkap Jam Buka dan Fasilitas

Berikut Daftar Harga Tiket Masuk River Tubing Watu Kupu Klaten, Lengkap Jam Buka dan Fasilitas.

River Tubing Watu Kapu layak menjadi satu alternatif untuk anda yang ingin piknik di daerah Solo Raya. Bagi anda yang ingin mencobanya, silakan simak dulu daftar harga tiket masuk River Tubing Watu Kapu di bawah ini.

River Tubing Watu Kapu merupakan wahana wisata yang memberikan pengalaman menarik bagi pengunjungnya.

Obyek wisata ini terletak di Jl Cokro – Delanggu, desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.

Untuk menemukan obyek wisata ini tidaklah terlalu sulit.

Hal tersebut karena dari gang masuk terdapat baliho besar yang menunjukkan jalan masuk obyek wisata ini.

Wisatawan akan menyusuri kurang lebih 1 km arus sungai dengan 5 jenis arus jeram yang berbeda-beda.

Setelah itu diakhiri dengan tantangan bagi para peserta fun tubing untuk melompat dari arus air setinggi kurang lebih 7 meter.

“Cara bermainnya cukup sederhana, wisatawan akan menggunakan life jacket dan helm untuk melindungi kepala serta sepatu khusus yang di sediakan,” kata Ketua haria Watu Kapu, Saeful Nurul Aminudin Minggu (4/8/2019) siang.

“Wisatawan kemudian duduk diatas sebuah ban yang sudah di desain untuk menyusuri sungai Pusur,” katanya.

Tempat wisata ini buka dari pukul 8.00 WIB-17.00 WIB dengan tiket masuk Rp 50 ribu.

Dengan harga tersebut, wisatawan sudah mendapat berbagai fasilitas seperti safety pack, tour leader, transportasi, dokumentasi full, nasi kotak, teh hangat dan snack.

Tempat wisata ini juga menyediakan fasilitas kamar bilas dan warung.

yang berada di Sungai Pusur kerap menjadi sasaran warga tak bertanggung jawab untuk membuang sampah.

Hal tersebut diungkapkan Ketua harian Watu Kapu, Saeful Nurul Aminudin kepada Tribunsolo.com.

“Dulu awalnya sebelum membuat wahana ini saya bersihkan sungai dan memang salah satu problemnya juga ada sampah itu,” katanya.

“Di atas sungai ini kan ada jembatan, itu banyak orang lewat untuk buang sampahnya ke sungai,” katanya.

Namun, usai sungai Pusur digunakan untuk wahana, banyak warga yang tak lagi membuang sampah ke sungai.

“Sekarang setelah tahu di dalam ada obyek wisata akhirnya orang membuang itu segan,” katanya.

Sehingga sungai menjadi lebih bersih dari sampah.

“Dengan adanya obyek wisata ini, warga jadi lebih peduli dengan sungai dan lingkungan,” katanya. (*)

sumber Tribunsolo.com

 

Share This Article
Follow:
DesaKlaten.com adalah sebuah blog sederhana yang berisi informasi dari berbagai media online yang kami sajikan kembali dengan tujuan untuk mengingatkan kembali akan harmonisasi sebuah desa yang penuh dengan Anugerah Tuhan YME.