Para penyandang disabilitas dibawah naungan Inklusi Center Kecamatan Karanganom (ICKK), mengikuti pelatihan merancang dan merakit kursi roda. Hal ini sebagai upaya pemberdayaan, agar mereka bisa membuat kursi roda yang pas untuk kebutuhan diri sendiri. Selain itu, diharapkan nantinya bisa menyediakan berbagai kebutuhan alat bantu para difabel lainya di Klaten.
Ketua ICKK, Sri Mulyo, Senin (28/12/2020) mengemukakan, memilih pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pelatihan merakit kursi roda atau kruk, karena alat bantu teresbut sebagai kebutuhan dasar para difabel dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
“Alat bantu ini sangat penting karena sebagai penyambung kemandirianya. Agar teman-teman yang memakai kursi roda lebih nyaman,” kata Sri Mulyo.
Lebih lanjut Sri Mulyo menjelaskan, tujuan jangka panjang dari pelatihan ini, diharapkan bisa merancang dan merakit kursi roda sesuai kebutuhan personal difabel. Dengan demikian, nantinya bisa menjawab persoalan penyandang disabilitas di Klaten ketika mereka membutuhkan alat bantu.
Pelatihan akan dilakukan secara berkelanjutan untuk mengmbangkan krativitas para difabel yang tergabung dalam ICKK tersbeut. Tahap awal pelatihan diiukti 15 orang difabel. Terdiri dari penyadnang tuna daksa, tuna rungu dan wicara, maupun pengguna kursi roda.
Para peserta juga diharapkan mampu memebuat kursi roda sesuai kebutuhanya, bukan sekedar kursi roda dengan standard umum untuk dipakai sementara bagi orang sakit.
“Minimal ini menjadi desain yang cocok dan pas, adaptif untuk mobilitas teman2. Harapan ke depan menjadi pusat penyediaan alat bantu bagi difabel Klaten. Bisa membuat kursi roda, kruk atau alat bantu yang lain, sehingga bisa memenuhi kebutuhan kawan-kawan kita di Klaten,“ tambah Sri Mulyo pula.
Stakeholder Relation Manager PT Tirta Investama Klaten, Rama Zakaria mengemukakan, PT TIV ikut mendukung kegiatan ICKK. Sejak tahun 2017 secara rutin memberikan kontribusi untuk membantu kegiatan-kegiatan ICKK tersebut. Pada tahun 2020, jumlah dana yang disalurkan ke ICKK sebesar Rp 130 juta. “Memang belum terlalu signifikan, sifatnya untuk mengisi celah yang belum tercover,” kata Rama Zakaria. (Sit)
Sumber: https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/klaten/difabel-ickk-dilatih-membuat-kursi-roda