Ad image

Berkat FRI yang Difasilitasi Danone-AQUA Klaten, Kebutuhan Air untuk Lahan Pertanian di Hilir Sub DAS Pusur Terpenuhi

Petani di daerah hilir Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur di Kecamatan Juwiring sempat dilanda kesulitan mendapatkan air untuk mengairi lahan pertaniannya. Hal itu dipicu karena kerusakan saluran irigasi hingga pintu air. Termasuk pembagian air yang tidak merata, sehingga tidak terdistribusi hingga wilayah hilir.

Kondisi itu membuat Danone-AQUA Klaten memfasilitasi pembentukan Forum Relawan Irigasi (FRI) yang sudah berdiri 1,5 tahun. Pada forum tersebut berisikan berbagai unsur mulai dari petani pengguna air, camat hingga kepala desa.

Pembentukan FRI itu dilegalisasi melalui peraturan bersama (Perkades) tujuh desa untuk mengelola saluran irigasi secara kolaboratif. Meliputi Desa Pundungan, Juwiring, Bulurejo, Kwarasan, Kaniban, Tanjung dan Bolopleret.

”Sebenarnya sudah terbentuk Gabungan Paguyuban Petani Pengguna Air (GP3A) yang sudah berjalan puluhan tahun. Tapi di dalamnya memang hanya berisikan petani pengguna air saja. Sedangkan FRI ini dari berbagai unsur, baru berdiri 1,5 tahun tapi hasilnya sudah dirasakan para petani,” ucap Ketua FRI Sumartono, Kamis (20/7/2023).

Sumartono menjelaskan, awalnya banyak petani di wilayah hilir Sub DAS Pusur yang tidak kebagian air. Kemudian dilakukan pemetaan terhadap permasalahan yang dihadapi para petani tersebut. Terutama apa saja yang menjadi penyebabnya hingga air tidak mengalir di wilayah hilir.

Hingga akhirnya disepakati menangani keluhan petani secara swadaya dan gotong-royong melibatkan tujuh desa. Ada pun hal dilakukan mulai dari pembersihan sedimen dan sampah di saluran irigasi primer, sekunder dan tersier. Hal itu memastikan air dapat terdistribusi dengan baik hingga ke wilayah hilir yang memiliki panjang 3,6 kilometer.

”Dalam perkades bersama itu memang dituangkan banyak hal. Salah satunya agar setiap desa menerima hak masing-masing dalam pengelolaan saluran irigasi. Termasuk melakukan pembersihan sampah,” tambahnya.

Di sisi lain, dalam perkades itu juga menyebutkan agar masing-masing desa memberikan stimulan kepada FRI setiap tahunnya. Hal itu untuk mendukung dalam pengelolaan saluran irigasi yang melintasi 7 desa tersebut. Kini petani tidak lagi khawatir tidak kebagian air untuk mengairi lahan pertaniannya di musim kemarau sekalipun.

Berkat pembentukan forum itu juga menjadikan saluran irigasi sepanjang 7.786 meter dan 22 pintu air diperbaiki. Termasuk dapat menjadwalkan pembagian secara daring. Hal itu menjadikan jaringan irigasi pada lahan pertanian seluas 300 hektar di wilayah hilir Sub DAS Pusur terkelola secara terintegrasi.

“FRI bisa mendorong dan menguatkan lembaga. Kemudian tata kelola masing-masing. Termasuk menggerakan secara gotong-royong sebagai kepedulian dalam merawat saluran irigasi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Juwiring, Sugiyarta mengungkapkan dengan dibentuknya forum itu menjadikan kesadaran petani untuk merawat saluran irigasi menjadi tinggi. Apalagi menjadikan petani lebih bersemangat karena lahan pertanian mereka tercukupi akan kebutuhan airnya.

“Adanya forum ini bisa membantu dalam memetakan permasalahan yang dihadapi petani. Kemudian didiskusikan secara bersama-sama terkait solusinya. Kami harapkan para petani kedepannya lebih perhatian dengan kondisi saluran irigasinya masing-masing,” pungkasnya.(ren/adi)

Sumber: https://radarsolo.jawapos.com/klaten/841791305/berkat-fri-kebutuhan-air-untuk-lahan-pertanian-di-hilir-sub-das-pusur-terpenuhi

Share This Article
Follow:
DesaKlaten.com adalah sebuah blog sederhana yang berisi informasi dari berbagai media online yang kami sajikan kembali dengan tujuan untuk mengingatkan kembali akan harmonisasi sebuah desa yang penuh dengan Anugerah Tuhan YME.