Kreativitas dan Inovasi membawa mereka untuk tidak sama dengan yang lain, dimana lagi biaya wisata diganti dengan sampah, ya bayar tubing dengan sampah, aneh kan?….
inilah ide gila mereka dalam mengedukasi masyarakat bahwa sampah pun mempunyai nilai jika dikelola dengan baik dan tepat. seperti kutipan berita krjogja.com adanya pembayaran wisata tubing dengan sampah.
“Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Aqua-Danone Klaten, masyarakat Polanharjo, dan LSM Lestari melakukan Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL) di Sungai Pusur, Polanharjo, Kabupaten Klaten, Rabu (16/1).
Stakeholder Relation Manager Aqua Klaten, Rama Zakaria mengemukakan, pengelolaan sampah yang diintegrasikan dengan kegiatan ekoturisme menjadi sinergi yang menarik. Dalam hal ini, Sungai Pusur sebagai intermedius (perantara).
“Kami kedatangan tamu dari P3EJ KLHK. Mereka akan melihat upaya komunitas peduli sungai dengan konsep pusur wisata tubing, tetapi bayar dengan sampah,” kata Rama Zakaria.
Sebanyak 22 orang dari P3EJ KLHK tersebut berwisata tubing di Sungai Pusur, juga membayar dengan sampah. Rombongan datang dengan membawa sekitar 70 kg sampah yang dikonversi seharga sekitar Rp 75 ribu.
Menurut Rama Zakaria, inisiatif river tubing Pusur membayar dengan sampah tersebut baru sekitar setahun. Selain itu, mengajak generasi milenial untuk peduli sungai, dengan melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas.”
Inilah para pejuang peduli sampah yang terus berpikir kreatif dan edukatif dalam segala hal, di era kolaborasi ini sudah saatnya kita bekerjasama dalam menangani sampah yang tanpa kita sadari akan menjadi masalah dikemudain hari. Sukses terus untuk tubing kali pusur Kabupaten klaten.
